Berkunjung Ke Kebun Binatang
Oleh:
Mahasiswa STKIP Islam Bumiayu
NIM:
40212116
Kebun binatang merupakan tempat wisata
yang di dalamnya terdapat berbagai macam binatang yang dilindungi, baik
binatang yang jinak maupun yang buas, mulai dari ukuran yang kecil sampai ukuran
yang besar.
Dina dan Dona pergi ke kebun binatang
pada hari Minggu. Dina dan Dona merupakan sepasang anak kembar. Jarak dari
rumah Dina dan Dona ke kebun binatang yaitu sekitar 45 KM. Mereka berangkat
dari rumah jam 10pagi. Mereka ke kebun binatang naik bus. Di dalam bus
penumpangnya sangat banyak sehingga Dina dan Dini merasa kepanasan. Namun
karena mereka akan berwisata ke kebun binatang jadi rasa panasnya pun tidak
terlalu dipikirkan dan tidak menjadi beban. Saat kepanasan dan berdesakan di
dalam bus, Dina membisikkan sesuatu kepada Dona.
“Don,
penumpang yang itu kok gak kepanasan seperti kita yah, padahal dia kan gemuk?”
ujar Dina.
“Mungkin orang itu sudah terbiasa naik
bus kali Din, makanya dia gak kepanasan kayak kita.” jawab Dona.
“Iya juga yah Don.” kata Dina.
Tepat jam 10.45pagi saat mereka sedang
asik berbisik-bisik ternyata busnya sudah sampai di lokasi kebun binatang yang
akan dikunjungi oleh Dina dan Dona.
“Neng, udah sampai di kebun binatang
nih.” kata kondektur bus kepada Dina dan Dona.
“Oh iya tunggu sebentar, tunggu,
tunggu!” jawab Dona sambil menggenggam tangan Dina dan menariknya untuk turun
dari bus.
“Nih bang, makasih.” kata Dona sambil
menyerahkan uang 20ribuan kepada kondektur bus itu.
“Iya neng.” jawab kondektur bus itu.
Dina dan Dona kemudian memasuki area
kebun binatang dan terlebih dahulu mereka menuju ke loket pembelian tiket.
Setelah membeli tiket kemudian mereka masuk ke kebun binatang.
Di kebun binatang, mereka melihat
banyak sekali hewan dan kesemua hewan tersebut ada di dalam kandang. Ada induk
gajah dan anaknya yang mungil. Anak gajah itu kelihatan lucu saat anak gajah
tersebut main serbuk-serbuk halus dan saat serbuk itu disemprotkan oleh induk
gajah kepada anak gajah tersebut. Pengunjung yang melihatnya banyak yang senang
dan tertawa, ada juga yang mengambil foto induk gajah dan anak gajah tersebut.
“Din, tolong fotoin aku dong, mumpung
si gajah dan anaknya lagi lucu banget tuh.” kata Dona kepada Dina.
“Ya sini kameranya Don, nanti gantian
yah!” jawab Dina.
“Oke tenang aja Din.” kata Dona.
Dina pun mengambil foto Dona yang
sudah siap diambil gambarnya di depan kandang gajah dan anak gajah serta
induknya juga kelihatan dalam foto.
“Udah dapet foto banyak nih Don,
gantian aku fotoin dong!” kata Dina.
“Yah Din, sini kameranya Din, aku lihat
dulu hasil foto yang tadi.” ujar Dona.
Dona lalu mendekati Dina dan
melihat-lihat hasil gambar potretan Dina barusan.
“Waw bagus Din, makasih Dinaku
sayang.” kata Dona sambil memeluk Dina dan menciumnya.
“Ya tapi gantian aku fotoin dong,
Don!” kata Dina.
“Iya sayang, ya udah sana kamu
bergaya!” jawab Dona
Dina pun pergi menuju ke tempat
harimau karena dia ingin sekali berfoto bersama harimau. Dia mengambil tempat
terdekat dengan harimau.
“Ayo Don, nih aku sudah siap!” Kata
Dina.
“Kamu gak takut disitu Din? Harimaunya
buas tuh” Jawab Dona cemas.
“Engga dong Don, kan ada kandang
besinya.” Jawab Dina santai.
Kemudian Dona mengambil foto Dina
bersama harimau. Saat mau memotret Dina, tiba-tiba harimau itu mengaum dengan suaranya
yang menggelegar sampai seisi keun binatangpun mampu mendengar auman harimau
itu.
Dina yang ada paling dekat dengan
kandang harimau itu sontak kaget dan terkejut mendengar auman harimau yang
sangat keras itu. Dan tiba-tiba.....
‘BBRRAAAAAAAAKKKKKK’
Dina pingsan. Dona yang melihat Dina
terjatuh dan pingsan itu langsung panik dan mendekati Dina seraya menangis dan
meminta tolong.
“Tolooooooonggg...Tolooongggggggggg...Toloooooooooooooonggggggggg”
Semua pengunjung langsung menggerumuni
Dona dan Dina. Mereka semua ikut panik dengan keadaan Dina. Petugas keamanan
yang mendengar suara meminta tolong itu langsung berlari cepat menuju sumber
suara yang meminta tolong itu.
“Kenapa dia, De?” tanya petugas
keamanan sambil mengangkat Dina dan membawanya ke tempat kesehatan yang ada di
kebun binatang.
Dona tidak menjawab pertanyaan petugas
keamanan itu, dia masih terus panik dan menangis sambil mengikuti petugas
keamanan yang membawa Dina.
Sesampainya di tempat kesehatan lalu
Dina diolesi minyak kayu putih oleh petugas kesehatan. Dina pun mulai sadar dan
membuka kedua matanya. Petugas kesehatan itu langsung mengambil air putih untuk
Dina.
“Ini airnya diminum, De!” kata petugas
kesehatan kepada Dina.
Dona yang sedang memijat kaki Dina
lalu ikut membantu Dona minum. Dia memeluk Dina sambil mengusap-usap kepala
Dina.
“Aku kenapa, Don?” tanya Dina yang
masih bingung kenapa dirinya ada di tempat kesehatan.
“Kamu gapapa sayang, tadi cuma
kecapean aja.” jawab Dona yang menyembunyikan alasan sesungguhnya.
Setelah Dina sadar benar dan
kondisinya sudah mulai pulih lalu Dona mengajak Dina untuk pulang. Berhubung
waktunya juga sudah menunjukkan jam 4sore, maka Dina pun mengiyakan.
Mereka pulangnya tidak menggunakan bus
lagi karena Dona masih takut akan kondisi Dina. Dona pun menyetop taksi dan
menaiki taksi itu menuju ke rumahnya.
Di dalam bus mereka hanya diam karena
Dina masih kelihatan lemas dan Dona memapah Dina sambil mengelus-elus kepala
Dina. Jam setengah 5sore taksi sudah sampai di depan rumah Dina dan Dona. Dona
mengambil uang kemudian menyerahkan pada sopir taksi itu.
“Makasih neng.” kata sopir taksi itu.
Dona hanya mengangguk.
Lalu Dina dan Dona masuk ke rumah
mereka. Dona merawat Dina dengan penuh kasih sayang.